Yogyakarta (13/07/2023), Direktorat Al-Islam Kemuhammadiyahan (DAIK) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) melakukan Visiting Lecture ke Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPPI UMY) dan Lembaga Pengembangan Studi Islam Universitas Ahmad Dahlan (LPSI UAD). Pertemuan ini bertujuan melakukan kerja sama dibidang Catur Dharma PTMA berupa pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat berbasis AIK.
Agenda dalam kunjungan adalah sharing session terkait integrasi AIK dalam matakuliah prodi, pembinaan AIK dan BQ mahasiswa, serta penandatangan Memorandum of Agreement (MoA). Dalam kunjungan ini disepakati ruang lingkup kerjasama meliputi: bidang pendidikan AIK, penelitian AIK, pengabdian kepada masyarakat berbasis AIK, dan peningkatan kapasitas sumber daya dosen AIK dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Kunjungan rombongan DAIK UMSIDA diterima oleh Rahmadi Wibowo Suwarno Lc MA M Hum selaku kepala LPSI UAD, ”Kita sepakati ada silaturahim dan bertukar pikiran terkait dengan pengembangan AIK begitu, kami nanti juga mendapatkan pula program-program kegiatan yang dijalankan UMSIDA.”
”Jadi untuk AIK itu tersendiri dan diletakkan nomor 1 (satu), jadi WR AIK itu WR yang pertama Drs. Rajiman, M.Ag karena bersamaan agenda wawancara calon dosen ngge baik itu dosen maupun tendik.” ujar Rahmadi Wibowo Suwarno Lc MA M Hum. Dalam sharing session bersama LPSI UAD, kabid pengkaderan Hendra Darmawan S Pd MA memaparkan salah satu kegiatan pembinaan AIK di UAD adalah Baitul Arqam mahasiswa angkatan 2022 yang akan dilaksanakan pada akhir pekan ini secara hibrid daring.
Agenda kedua adalah kunjungan ke LPPI UMY yang diterima oleh Muhammad Kahirudin Hamsin Lc Ph D selaku kepala LPPI. Dalam diskusi dengan LPPI UMY, beliau memaparkan,”Baitul Arqam itu kita lakukan tidak setiap tahun, untuk pejabat struktural itu satu kali dalam satu periode kepemimpinan, dosen juga begitu hanya satu kali dalam empat tahun, tendik juga satu kali empat tahun”. Dalam pemaparanya, beliau juga menjelaskan bahwa Baitul Arqam tersebut disesuaikan namanya menjadi Refreshing AIK dengan mengikuti isu-isu terkini. Penyesuaian nama tersebut dilakukan karena pejabat struktural UMY yang banyak dari kalangan Pimpinan Pusat dan jajaranya.
Terkait pembinaan AIK untuk mahasiswa, dari 3000an mahasiswa yang sudah mendaftar telah dilakukan placement test Al Quran untuk mengkategorikan mahasiswa yang mampu membaca al Quran dan tidak bisa membaca al Quran. Dan sekitar 15-20% tidak bisa mengaji dilakukan pembinaan 2 semester terkait BQ mahasiswa. Dalam masa Taaruf Mahasiswa yang dilakukan selama 5 hari dengan rangkaian kegiatan 1 hari untuk universitas, 1 hari untuk kegiatan fakultas, 1 hari untuk prodi, dan 2 hari untuk LPPI yang disebut dengan Orientasi Studi Dasar Islam (OSDI).
Kunjungan diakhiri dengan penandatangan Nota Kesepahaman antar lembaga dan penyerahan cinderamata. Melalui kerjasama ini, diharapkan menjadi sebuah sinergitas antar lembaga AIK dan membawa manfaat bagi universitas secara luas.